Penulis : Rilya Nadha Agustin
Jakarta – Berkembangnya teknologi pada saat ini dapat memunculkan dampak negatif. Khususnya berdampak pada penyebaran misinformasi dan disinformasi yang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Saat ini teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dapat dengan mudah memanipulasi konten audio, video, atau gambar dengan cara yang sangat realistis sehingga beberapa konten deepfake sulit dikenali.
Deepfake adalah istilah yang merujuk pada teknologi manipulasi media yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat atau memanipulasi konten audio, video, atau gambar dengan cara yang sangat realistis. Istilah “deepfake” sendiri berasal dari penggabungan kata “deep learning” (pembelajaran mendalam) dan “fake” (palsu). Dampak negatif deepfake bisa sangat serius dan meluas seperti penipuan, disinfomasi, merusak reputasi, sampai bisa menyebabkan pelanggaran privasi. Teknologi deepfake semakin canggih dan berkembang. Oleh karena itu, cara mendeteksi kontennya pun semakin sulit.
Namun, kita harus mengetahui ciri-ciri konten deepfake yang beredar di media sosial:
- Gerakan tubuh yang tidak wajar dan janggal
Gerakan mata, tangan atau bagian tubuh lainnya yang nampak tidak alami dan janggal, bisa menjadi salah satu tanda penting. Karena beberapa algoritma masih sulit meniru kedipan yang bisa terlihat alami. Jangan lupa perhatikan gerak bola matanya.
- Beberapa bagian tubuh yang tidak terlihat nyata
Jika terlihat gerakan yang tersentak-sentak atau terputus-putus maka perlu dicurigai bahwa itu adalah video palsu. Selain itu, beberapa karakteristik tubuh seperti rambut yang kusut dan gigi akan sulit direkayasa oleh deepfake sehingga akan terlihat aneh dan tidak nyata.
- Gambar yang cenderung blur dan tidak jelas
Bagian tepi wajah atau leher yang terlihat buram atau aneh patut dicurigai sebagai konten deepfake.
- Audio atau suara yang janggal
Karena pembuat deepfake biasanya lebih focus ke gambar atau tampilan visualnya, deepfake memiliki sinkronisasi suara yag buruk sehingga akan terdengar seperti robot atau terdapat kebisingan yang mengganggu.
Tips dasar untuk mengenali konten deepfake:
- Amati dan cermati dengan baik konten tersebut, apabila merasa tidak yakin akan keaslian suatu konten foto atau video, maka jangan bagikan.
- Periksa sumber untuk memastikan akun atau sumber yang pertama kali membagikan konten tersebut.
- Cari cerita yang serupa dari sumber foto atau video berbeda dan dapat dipercaya.
- Temukan versi foto atau video lain sebagai pembanding. Bandingkan kedua versi tersebut menggunakan pencarian internet atau reverse image search.
- Lakukan penelusuran di mesin pencari untuk membantu menghubungkan apakah konteks dalam deepfake sesuai dengan pemberitaan atau informasi pada umumnya
- Mengedukasi diri sendiri dengan meningkatkan pemahaman tentang deepfake dan terknologi manipulasi lain. Karena semakin paham maka akan semakin mudah mengidentifikasi konten yang dipalsukan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengatasi tantangan yang disebabkan deepfake sangatlah besar. Dengan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pemahaman dan penanganannya, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih maju dan terpercaya di era teknologi digital yang semakin maju. Jangan langsung menyebarkan atau menerima begitu saja konten atau berita yang belum tentu kebenarannya.