WhatsApp Image 2024-04-16 at 15.51.35 (2)

Angkat Tema Cek Fakta, Politeknik Tempo Raih Juara 3 Parade Jurnalistik Epicentrum 2024

Tim APA yang beranggotakan Almira Carin Rezdianti, Putri Asma Nur Afifah, dan Ariadne Khatarina Moniaga berhasil meraih juara ketiga pada ajang Parade Jurnalistik Epicentrum 2024 pada Rabu, 22 Mei 2024 malam. Penghargaan tersebut diterima secara langsung oleh tim APA pada acara Malam Penganugerahan yang digelar di Auditorium Pascasarjana Fikom Universitas Padjadjaran. Dok. Rachma Tri Widuri.

POLITEKNIK TEMPO – Mahasiswa Politeknik Tempo berhasil meraih prestasi gemilang dengan meraih juara ketiga pada ajang Parade Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Universitas Padjadjaran, Bandung. Penghargaan ini diterima langsung oleh tim APA yang beranggotakan Almira Carin Rezdianti, Putri Asma Nur Afifah, dan Ariadne Khatarina Moniaga pada Rabu, 22 Mei 2024 dalam malam anugerah yang dilaksanakan di Auditorium Fikom Unpad.

Parade Jurnalistik merupakan ajang kompetisi jurnalisme tahunan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Jurnalistik, Fikom, Universitas Padjadjaran. Ajang ini merupakan salah satu lomba dari tujuh mata lomba bernaung dalam payung Epicentrum Unpad, sebuah festival komunikasi tahunan berskala internasional. Pada tahun ini, Parade Jurnalistik mengangkat tema “Media Literacy: How Students in Higher Education Manage The Digital Mass Media’s Information”. Melalui tema tersebut, para peserta ditantang untuk menciptakan produk jurnalistik berdasarkan perspektif jurnalisme digital terhadap isu-isu terkini yang diharapkan dapat meningkatkan literasi media digital.

Ketua Tim APA, Almira Carin Rezdianti menceritakan pengalaman timnya mengikuti ajang ini. Perjalanan timnya dimulai saat mengikuti following round dengan membuat naskah berita in-depth. Berkaitan dengan literasi media digital, Carin dan tim memilih untuk mengangkat tema hoaks pergantian seragam sekolah. Pemilihan tersebut didasarkan pada aktualitas dan nilai kepentingan hidup orang banyak. “Saat kita sedang menulis naskahnya, berita itu yang paling heboh dan banyak disebarkan sama anak muda. Sayangnya, mereka langsung nyebarin gitu aja, tanpa mengecek kebenarannya, dan akhirnya berdampak lebih luas lagi ke masyarakat,” ujar Carin.

Setelah diumumkan lolos masuk putaran final Parade Jurnalistik 2024, tim APA harus membuat video in-depth news berdasarkan naskah yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Dalam video tersebut, mereka harus mengulas secara mendalam mengenai dampak hoaks seragam sekolah bagi literasi media digital di kalangan generasi muda. Selain itu, mereka juga diharuskan untuk memberikan solusi yang inovatif dan inspiratif sehingga dapat mendorong peningkatan literasi media digital di generasi muda.

Solusi yang ditawarkan oleh tim APA sebetulnya sudah dilakukan oleh mahasiswa di Politeknik Tempo, yaitu program Cek Fakta di Komunitas Pers Politeknik Tempo. Program ini telah mengubah perspektif dan cara mereka melakukan literasi media digital. Anggota Tim APA, Ariadne Khatarina mengatakan bahwa program Cek Fakta berhasil membuat dirinya sadar untuk selalu memverifikasi setiap informasi yang ia dapatkan di media sosial. Bahkan, ia menjadi lebih berani untuk memberitahu orang di sekitarnya yang terkena hoaks. “Meskipun program ini gabisa dijalankan sembarangan karena harus ikut pelatihannya dulu, tapi aku berharap cerita program Cek Fakta di Politeknik Tempo ini bisa jadi inspirasi buat mahasiswa di kampus lain supaya kita semua bisa sama-sama melawan hoaks,” kata Khatarina.

Film ini menampilkan video debunking yang khusus mereka buat untuk menangkal berita hoaks tentang seragam sekolah, dengan cara memaparkan fakta-fakta yang sudah mereka verifikasi. Tim APA juga mewawancarai Koordinator Kanal Tempo Cek Fakta, Inge Klara Safitri, yang memaparkan beragam masalah yang sering dihadapi generasi muda, yang membuat mereka gampang percaya hoaks. “Salah satunya karena anak muda lebih banyak mengakses media sosial, bukan media arus utama. Padahal informasi di media sosial belum dapat diverifikasi kebenarannya,” kata Inge saat diwawancarai dalam film dokumenter itu.

Hasil yang manis ini tentunya juga diiringi oleh tantangan dan kendala yang dialami juga oleh tim APA. Mulai dari kesulitan menentukan jadwal pengambilan gambar, kelebihan durasi pada draf awal video, hingga anggota tim yang jatuh sakit. “Walaupun ada aja kendalanya, tapi kita tetep diskusiin semuanya bareng-bareng sambil juga konsultasi dengan dosen-dosen,” ucap anggota Tim APA, Putri Asma.

Kemenangan ini tentu menjadi kabar baik bagi civitas academica Politeknik Tempo, termasuk Kaprodi Produksi Media Rachma Tri Widuri yang turut mendampingi Tim APA menempuh babak final dan pengumuman di malam anugerah Epicentrum. Menurut dia, kemenangan tim APA menjadi awal dari perjuangan mahasiswa Produksi Media Politeknik Tempo untuk memperbaiki tingkat literasi di kalangan anak muda. “Ada tugas yang menanti setelah ini untuk semakin mewujudkan langkah nyata dalam mengampanyekan literasi. Selamat kepada Tim APA yang telah memvisualkan upaya-upaya baik memerangi hoaks dalam video yang cukup informatif dan menarik ditonton,” ujar Rachma usai pengumuman pemenang.

share it
Facebook
Twitter
LinkedIn
Reddit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *