Waspada Hoaks Kenaikan Biaya Administrasi BRI: Fakta Sebenarnya dan Cara Menghindari Penipuan

Dalam beberapa waktu terakhir, ramai dibicarakan di media sosial, terutama di platform X (sebelumnya Twitter), tentang pesan yang beredar mengenai kenaikan biaya administrasi dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Menurut pesan tersebut, biaya administrasi yang awalnya hanya Rp. 6.500,00 akan naik drastis menjadi Rp. 150.000,00. Pesan ini segera memicu kekhawatiran di kalangan nasabah BRI. Namun, perlu diketahui bahwa informasi ini adalah **hoaks** atau informasi palsu.

#### **Konfirmasi Resmi dari BRI**

BRI dengan cepat menanggapi kekhawatiran ini dan mengeluarkan konfirmasi resmi bahwa pesan yang beredar tersebut **tidak benar**. Dalam klarifikasinya, BRI menegaskan bahwa pihaknya hanya mengirimkan informasi resmi melalui akun-akun yang sudah terverifikasi. Ini penting untuk diketahui agar nasabah tidak mudah termakan oleh berita palsu yang dapat merugikan mereka.

#### **Ciri-Ciri Pesan Hoaks**

Pesan palsu semacam ini biasanya menggunakan taktik menakut-nakuti atau menyebarkan informasi yang sangat menguntungkan atau merugikan dalam waktu singkat. Dalam kasus ini, pengirim pesan hoaks ingin membuat kepanikan dengan menginformasikan kenaikan biaya administrasi yang sangat signifikan, yang jelas-jelas bertujuan untuk mengecoh para nasabah.

Berikut adalah beberapa ciri yang bisa membantu Anda mengenali pesan hoaks:

1. **Nomor Pengirim Tidak Terverifikasi**: Selalu perhatikan nomor pengirim pesan. BRI selalu menggunakan akun atau nomor yang sudah terverifikasi untuk mengirimkan informasi resmi.

2. **Bahasa yang Tidak Baku**: Pesan hoaks sering kali menggunakan bahasa yang tidak formal atau memiliki banyak kesalahan penulisan.

3. **Tawaran atau Ancaman yang Tidak Masuk Akal**: Pesan hoaks biasanya menawarkan sesuatu yang terlalu baik untuk menjadi kenyataan atau menyampaikan ancaman yang dirancang untuk memaksa tindakan cepat dari penerima.

Langkah-Langkah Menghindari Penipuan

Untuk melindungi diri dari pesan-pesan hoaks semacam ini, BRI memberikan beberapa langkah pencegahan:

  1. Selalu Cek Sumber Informasi: Pastikan bahwa informasi yang Anda terima berasal dari sumber yang terpercaya. Jika ragu, kunjungi situs resmi BRI atau hubungi layanan pelanggan BRI.
  2. Jangan Langsung Menyebarkan Informasi: Sebelum meneruskan informasi, pastikan keasliannya. Penyebaran informasi palsu dapat menimbulkan kepanikan dan kerugian bagi orang lain.
  3. Gunakan Layanan Pengaduan Resmi: Jika Anda menerima pesan mencurigakan, segera laporkan ke BRI melalui saluran pengaduan resmi yang telah disediakan.

BRI juga menegaskan kembali komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabahnya dan meminta nasabah untuk selalu berhati-hati terhadap informasi yang belum terverifikasi. Dengan meningkatnya jumlah penipuan digital, kewaspadaan dan ketelitian dalam menerima informasi menjadi hal yang sangat penting.Pesan yang menginformasikan tentang kenaikan biaya administrasi BRI adalah hoaks yang bertujuan untuk menyesatkan dan menimbulkan kepanikan. BRI hanya menyampaikan informasi resmi melalui saluran yang terverifikasi. Nasabah diimbau untuk selalu waspada dan segera melaporkan jika menerima pesan yang mencurigakan. Tetaplah kritis dan bijak dalam menerima serta menyebarkan informasi.

Link Counter :

https://www.kompas.com/tren/read/2023/07/05/063000965/ramai-soal-penipuan-modus-biaya-transfer-rp-150.000-ini-kata-bri?page=all
https://www.kominfo.go.id/content/detail/41977/hoaks-pesan-whatsapp-pengumuman-persetujuan-perubahan-skema-tarif-transaksi-mengatasnamakan-bri/0/laporan_isu_hoaks
share it
Facebook
Twitter
LinkedIn
Reddit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *