“Pelatihan Cek Fakta Korste Politeknik Tempo: Mengupas Tuntas Pembuatan Konten Video Cek Fakta”

Politeknik Tempo – Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) kembali menggelar pelatihan cek fakta pada Rabu, 21 Mei 2025. Pada pertemuan kali ini digelar melalui Gmeet, dengan materi “Video Production Master Class.” Peserta diikuti oleh mahasiswa lintas prodi yang tergabung di UKM Pers, Korste .

Pemaparan materi disampaikan oleh Fadhlan Fadhillah dan Muhammad Rizqi Adam Yakub. Keduanya merupakan mahasiswa Produksi Media Politeknik Tempo angkatan 2022, dengan latar belakang dan pengalaman yang kuat dalam bidang jurnalis dan editing video.

Sesi kali ini membahas proses produksi video – dari pra-produksi,  produksi, hingga pasca-produksi, untuk menyajikan informasi factual secara menarik dan mudah dicerna.

Dalam pelatihan cek fakta kali ini mahasiswa diajak memahami alur kerja pembuatan video cek fakta mulai dari menyusun naskah dan storyboard (pra-produksi), teknik pengambilan gambar dan suara (produksi), hingga proses editing dan penyuntingan akhir (pasca-produksi).

Sesi dimulai dengan pembahasan tahap pra-produksi, di mana mahasiswa diajak memahami pentingnya riset data, penulisan skirp, dan penyusunan storyboard. Tahap ini ditekankan sebagai fondasi penting agar isi video benar-benar akurat dan terstruktur.

Selanjutnya pada tahap produksi, mahasiswa diperkenalkan alat sederhana namun efektif, termasuk pemanfaatan Smartphone maupun Microphone.

Di bagian pasca-produksi, materi editing CapCut difokuskan pada penyusunan narasi, pemotongan adegan, dan penambahan teks serta fakta.

“Output dari penentuan konten pre-bunking atau debunking menghasilkan script yang menjadi panduan untuk tahapan selanjutnya dalam proses produksi tapping dan editing,” ujar Fadhlan Fadhillah.

Setelah sesi ini, mahasiswa diminta membuat satu proyek kelompok berupa konten cek fakta bertema prebunking dan debunking yang akan dipublikasikan di kanal resmi Korste.

Semakin maraknya penyebaran hoaks, peran generasi muda dalam memverifikasi informasi menjadi semakin penting. Dengan kegiatan ini, Korste berharap mahasiswa dapat menjadi literasi digital yang tidak hanya kritis terhadap informasi, tetapi juga mampu menyebarkan kebenaran secara kreatif dan bertanggung jawab.

Pelatihan ini ditutup oleh absensi dan foto bersama dalam Gmeet dengan simbol tangan “K” yang berarti Korste.

share it
Facebook
Twitter
LinkedIn
Reddit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *