
Politeknik Tempo – Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) kembali menggelar pelatihan cek fakta pada Jumat, 16 Mei 2025 di Ruang Opini Lantai 7 Gedung Tempo, Jakarta, dengan materi “Prebunking dan Debunking.” Peserta diikuti oleh mahasiswa lintas Prodi yang tergabung di UKM Pers, Korste.
Kali ini pemaparan materi disampaikan oleh Daniel Octavian, Layla Eva Kaylana, dan Ariadne Khatarina Moniaga. Ketiganya adalah mahasiswa Produksi Media di Politeknik Tempo yang juga peserta pelatihan cek fakta tahun lalu oleh Koordinator Tim Cek Fakta Tempo.
Pelatihan dimulai dengan pertanyaan apa hubungan prebungking dan suntikan oleh Daniel selaku pemateri. “Prebunking merupakan upaya penanggulangan sebelum tersebar hoaks sama seperti suntikan yang bekerja di proses imunisasi,” kata Yoga mahasiswa Produksi Media ketika ditanya pemateri.
Sesi kuis juga dilakukan dalam pelatihan ini untuk mengukur pemahaman peserta terkait materi. Hampir seluruh peserta menjawab benar setiap pertanyaan kuis, menandakan bahwa mereka mulai siap menjadi agen cek fakta.
Di sesi terakhir Khatarina selaku pemateri menyampaikan tools apa saja yang dapat digunakan untuk mengecek hoaks. Mulai dari fitur Google Lens, extension fake news debunker dalam Chrome, hingga penggunaan Google Maps.
Setelah materi selesai Khatarina mengajak para anggota bermain game dengan menebak informasi berdasarkan gambar yang ia berikan. Misalnya ia menampilkan dua foto tempat wisata di Vietnam lalu mengajukan pertanyaan mulai dari nama tempat, jalan, dan jarak sebenarnya dari kedua lokasi.
Sejak Korste resmi memulai ANNIE School Net yaitu proyek kolaborasi cek fakta bersama ANNIE Lab pada Jumat, 5 Januari 2024, mahasiswa yang tergabung di Korste melakukan kegiatan cek fakta terhadap berbagai berita dan konten informasi di media sosial. Bahkan sudah memiliki website resmi khusus untuk edukasi dan penyebaran fakta terkait konten yang terindikasi hoaks.
Pelatihan berjalan sukses dan antusias, terlihat dari interaktif tanya jawab dan pernyataan terkait pencegahan hoaks. “Setelah pelatihan kedua ini, saya jadi lebih mengetahui cara untuk mengantisipasi tersebarnya berita hoaks dan mencari tahu informasi yang valid secara lebih efektif,” kata Rafif mahasiswa Produksi Media ketika ditanya setelah pelatihan.
Pelatihan pertemuan pertama ditutup dengan foto bersama dan semangat suara dengan jargon “Cek Fakta Korste: Yuk Cek Sebelum Kegocek.”