Oleh : Alifah Olivia

(Tangkapan layar jual beli handphone di Facebook)
Jakarta – Kemajuan teknologi memudahkan kita untuk menghemat waktu dan tenaga untuk melakukan transaksi jual beli di gawai (handphone). Beberapa platform media sosial sudah memiliki fitur tambahan, yang memudahkan kita dalam melakukan transaksi. Harga yang ditawarkan biasanya jauh lebih murah dibandingkan dengan mendatangi langsung ke tokonya, selain itu kita juga bisa mendapatkan ekstra potongan harga dan gratis ongkos kirim.
Sayangnya, kemudahan jual beli ini dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Sampai saat ini, modus penipuan daring semakin banyak dan merajalela di berbagai platform. Salah satu yang sering kita temui adalah, jual beli gawai (handphone). Tidak sedikit pengguna media sosial yang tertarik untuk membeli, dengan alasan harga lebih murah dibandingkan dengan toko.
Sebagai pengguna yang bijak kita perlu mengenali 5 modus berikut agar tidak menjadi korban penipuan daring.
- Penawaran Yang Menggiurkan
Penawaran harga yang lebih rendah pasti membuat kita tertarik untuk membelinya, tapi jika tidak ingin uang anda hangus begitu saja pastikan untuk melihat harga di toko resminya. Apabila harganya sangat jauh berbeda, lebih baik tinggalkan saja.
- Transaksi di Luar Platform
Saat ini di Indonesia memiliki berbagai e-commerce resmi seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, TikTok Shop dan lainnya. Tidak sedikit pelaku melancarkan modusnya melalui platform tersebut, tetapi meminta untuk melakukan transaksi langsung ke rekening bank pribadinya. Jika sudah terjadi, maka korban tidak dapat mengajukan pengaduan pada platform tersebut.
- Meminta Kde One Time Password (OTP)
Kode OTP digunakan untuk melakukan verifikasi setiap transaksi atau masuk ke akun seseorang. Kode ini biasanya dikirim melalui SMS, WhatsApp maupun alamat Email dan sifatnya rahasia, artinya hanya pemilik akun yang berhak mengetahui kode ini. Hindari transaksi yang mengharuskan anda untuk memberikan kode OTP.
- Mendesak Untuk Melakukan Transaksi
Penjual yang berniat untuk menipu biasanya mendesak anda untuk melakukan transaksi dalam waktu yang singkat, dan memaksa anda untuk membelinya. Penjual akan mengirimkan pesan yang mendesak dan melakukan panggilan telepon berkali-kali sampai anda mengirimkan sejumlah uang, lalu memblokir nomor telepon anda.
- Memiliki Ulasan Yang Seragam
Ulasan pembeli pasti menjadi pertimbangan kita untuk membeli suatu barang. Pelaku yang berniat untuk menipu Anda akan melakukan berbagai cara agar dipercaya, salah satunya melalui ulasan. Pelaku menggunakan beberapa akun yang ia miliki dan memberikan ulasan yang sama untuk meningkatkan performa tokonya. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, anda dapat memperhatikan kelima modus di atas. Membeli di toko resmi dan melakukan re-check sebelum melakukan transaksi. Jangan lupa untuk mengganti PIN e-commerce secara berkala dan tidak memberikan kode OTP ke orang lain.